A.
Pengertian Qurban
Qurban adalah
penyembelihan binatang qurban yang dilakukan pada Hari Raya Haji (selepas sholat Idul Adha)
dan hari-hari Tasyriq yaitu tanggal 11, 12 dan
13 Zulhijjah kerena
beribadah kepada Allah s.w.t.
Daripada Aisyah r.a Nabi Muhammad s.a.w. telah bersabda yang
bermaksud: "Tiada suatu amalan yang dilakukan oleh manusia pada Hari
Raya Qurban, yang lebih dicintai Allah selain daripada menyembelih hewan
qurban. Sesungguhnya hewan qurban itu pada hari kiamat kelak akan datang berserta
dengan tanduk-tanduknya, bulu-bulunya dan kuku-kukunya, dan sesungguhnya
sebelum darah qurban itu menyentuh tanah, ia (pahalanya) telah diterima disisi
Allah, maka beruntunglah kamu semua dengan (pahala) qurban
itu." (Riwayat al-Tarmuzi, Ibnu Majah dan al-Hakim)
Zaid bin Arqam berkata: "Mereka telah bertanya, Wahai Rasullullah,
apakah Udhhiyah (Qurban) itu? Nabi Muhammad s.a.w. menjawab: "Ia
sunnah bagi bapa kamu Nabi Ibrahim." Mereka bertanya lagi: Apakah ia
untuk kita? Rasulullah s.a.w. menjawab: "Dengan tiap-tiap helai
bulu satu kebaikan." Mereka bertanya: "maka bulu yang halus pula?
Rasullullah s.a.w bersabda yang bermaksud "Dengan tiap-tiap
helai bulu yang halus itu satu kebaikan." (Riwayat Ahmad dan Ibnu Majah).
B.
Hukum Qurban
Sebagian ulama berpendapat
nahwa kurban itu wajib, sedangkan sebagian lain berpenadpat sunat. Alasan yang
menyatakan wajib yaitu firman Allah dalam surat Al-Kautsar ayat 2 yang artinya:
Maka Dirikanlah shalat Karena Tuhanmu; dan berqurbanlah. (QS. Al-Kautsar: 2)
Sedangkan
alasan yang menyatakan bahwa kurban itu sunah adalah sabda rasulullah yang
berbunyi:
”Saya disuruh menyembelih kurban dan kurban itu sunah
bagi kamu.” (Riwayat Tirmidzi)
Hukumnya Sunnat Muakkad (sunnat yang dikuatkan) atas
orang yang memenuhi syarat-syarat seperti berikut:
a.
Islam
b.
Merdeka (Bukan hamba)
c.
Baligh lagi berakal
d.
Mampu untuk berqurban
Binatang yang sah dijadikan kurban ialah yang tidak
bercacat, misalnya pincang, sangat kurus, sakit, putus telinga, putus ekornya,
dan telah berumur sebagai berikut:
1.
Domba
(Da’ni) yang telah nerumur satu tahun lebih atau sudah berganti giginya.
2.
Kambing
yang sudah nerumur dua tahun lebih.
3.
Unta
yang telah berumur lima tahun lebih.
4.
Sapi,
kerbau yang telah berumur dua tahun lebih.
Seekor kambing hanya untuk satu orang , diqiyaskan dengan
denda menninggalkan wajib haji. Tetapi seekor unta, kerbau, dan sapi boleh buat
kurban tujuh orang. Sebagaimana hadits riwayat muslim yaitu :
Dari jabir,”Kami telah menyembelih kurban bersama-sama Rasulullah Saw, pada
tahun Hudaibiyah, seekor unta untuk
tujuh orang.” (Riwayat muslim).
Walaupun hukum berqurban itu
sunnat tetapi menjadi wajib jika dinazarkan. Sabda Rasullullah s.a.w:
"Barang
siapa yang bernazar untuk melakukan taat kepada Allah, maka hendaklah dia
melakukannya." (Fiqh al-Sunnah).
C.
Pelaksanaan Qurban
a.
Binatang yang diqurbankan adalah jenis unta, lembu atau kerbau, kambing biasa yang
berumur dua tahun, jika biri-biri telah berumur satu tahun atau telah gugur
giginya sesudah enam bulan meskipun belum cukup satu tahun.
b.
Binatang itu disyaratkan tidak cacat, tidak buta
sebelah atau kedua-duanya, kakinya tidak pincang, tidak terlalu kurus, tidak
terpotong lidahnya, tidak mengandung atau baru melahirkan anak, tidak
berpenyakit atau berkudis. Binatang yang hendak disembelih itu haruslah sehat
sehingga kita sayang kepadanya.
c.
Waktu menyembelihnya sesudah terbit matahari pada
Hari Raya Haji dan sesudah selesai sholat Idul Adha dan dua khutbah pendek, tetapi afdhalnya ialah ketika matahari naik seluruhnya pada Hari Raya Haji sehingga tiga hari sesuadah
Hari Raya Haji (hari-hari Tastriq iaitu 11,12 dan 13 Zulhijjah).
d.
Daging qurban sunnat, orang
yang berkorban disunnatkan memakan sedikit daging qurbannya. Pembahagian daging
qurban sunnat terdapat tiga cara yang utamanya adalah mengikut urutan sepererti
berikut:
1.
Lebih utama orang yang
berqurban mengambil hati binatang qurbannya dan baki seluruh dagingnya
disedekahkan
2.
Orang yang berqurban itu
mengambil satu pertiga daripada jumlah daging qurban, dua pertiga lagi
disedekahkannya.
3.
Orang yang berqurban mengambil
satu pertiga daripada jumlah daging, satu pertiga lagi disedekahkan kepada
fakir miskin dan satu pertiga lagi dihadiahkan kepada orang yang mampu.
Sabda Rasullullah s.a.w: "Makanlah oleh kamu sedekahkanlah
dan simpanlah."
D.
Hikmah Qurban
1.
Menghidupkan sunnah
Nabi Ibrahim a.s.
2.
Menididik jiwa ke
arah taqwa dan mendekatkan diri kepada Allah s.w.t.
3.
Mengikis sifat
tamak dan mewujudkan sifat murah hati, mau membelanjakan harta di jalan Allah
s.w.t.
4.
Menghapus dosa dan
mengharapkan keridhoan Allah s.w.t.
5.
Menjalin hubungan
kasih sayang antar sesama manusia, terutama antara golongan berada dengan
golongan yang kurang bernasib baik.
6.
Akan memperoleh
kendaraan atau tunggangan ketika akan melewati Sirat Al-Mustaqim di akhirat
kelak. Sabda Nabi Muhammad saw, “ muliakanlah qurban kamu karena ia menjadi
tunggangan kamu di titian pada hari kiamat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar